Setelah mengupas tuntas tentang model pengembangan
Incremental pada postingan sebelumnya, maka pada edisi kali ini saya akan
mengadu model pengembangan Incremental dengan model pengembangan perangkat
lunak lainnya dan pilihan saya jatuh pada model pengembangan Waterfall.
Seperti
kita tahu tiap-tiap model pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing namun bagi yang ingin membuat program dengan mempertimbangkan
model pengembangan rekayasa perangkat lunak maka kita harus mencari tahu plus
minusnya agar nantinya kita bisa memilih mana model yang paling cocok untuk
diimplementasikan pada program yang telah kita buat. So let’s go!
Sebagai
permulaan maka kita harus mengetahui seluk beluk tentang kedua model
pengembangan tersebut. Maka saya akan mendeskripsikan secara singkat disini.
Pada
Incremental Model dimana perancangan sistem pada program dilakukan secara
bertahap dan sedikit demi sedikit yang mana dimulai dari hasil perancangan dari
Increment pertama kita peroleh hasil akhir berupa Core Product atau program
inti yang sudah bisa menjalankan dan memproses kebutuhan user yang paling utama
yang selanjutnya akan ditambah sedikit demi sedikit hingga program tersebut
sempurna
Sedangkan
pada Waterfall Model dimana perancangan sistemnya diibaratkan sebagai air
terjun yang dilakukan secara linear atau satu arah dengan tahap demi tahap
dikerjakan secara detil sehingga tahap selanjutnya tidak bisa berjalan apabila
tahap atau proses sebelumnya belum selesai dibuat dengan kata lain tidak dapat
dikembalikan atau mengulang tahap sebelumnya karena jika ada kegagalan maka
harus dimulai dari awal lagi.
Meski
terlihat sama namun ada perbedaan mendasar antara kedua model tersebut dimana
Waterfall model sangat kaku terhadap perubahan sistem mendasar jika program
sudah rilis karena sifat Waterfall model yang linier dan ketergantungan proses
yang sangat tegas dengan tahapan proses sebelum dan sesudahnya. Sehingga jika
terjadi kesalahan ataukah ada perubahan mendasar pada sistem maka proses
pengerjaan harus diulang dari awal karena sistem sudah berubah sehingga sangat
beresiko jika tim developer dan konsumen tidak mengkonsultasikan secara rinci
requirement dan modellingnya. Maka dari itu Waterfall model tidak bisa mentolerir
perubahan requirement dari pengguna meski kecil.
Beda
halnya dengan Incremental yang bersifat increment dan iteratif yang berulang
dan berkesinambungan dan fleksibel terhadap perubahan karena sistem dapat
diubah atau dianalisis ulang dan dikerjakan pada increment berikutnya dan juga
resiko kegagalan program seluruhnya sangat kecil karena suatu proses inkremen
tidak bergantung pada proses inkremen selanjutnya. Maka model Incremental
sangat cocok pada proyek berskala kecil saja sedangkan Waterfall sangat cocok
untuk proyek skala besar karena proses perancangan dilakukan secara hati-hati
dan mendalam sehingga proses pengerjaan sangat lambat dan memakan waktu namun
memiliki kestabilan sistem yang sangat tinggi. Dan proses perancangan model
Incremental sangat cocok untuk proyek skala kecil yang fleksibel terhadap
adanya perubahan dan penambahan fitur.
Mungkin
itu saja yang dapat saya tuliskan pada ulasan kali ini. Jika ada yang ingin
menambahkan dan terdapat kesalahan pada ulasan saya mohon dikoreksi dan bisa
diskusikan mengingat saya masih dalam proses belajar. So terima kasih telah
berkunjung di blog saya kali ini dan Stay Tune!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar